Karena gue kena remedial bahasa Indonesia kelas X menuju akhir semester 2 nih. Gue disuruh bikin sinopsis sama unsur intrinsik dari suatu hikayat. awalnya gue niatnya mau nyontek sinopsisnya. emang dasar sial aja gabisa =)) jadi harus nyimpulin sendiri. nah ini dia udah beres. kerjaan yang ngabisin waktu lumayan banyak tapi gapapalah gue rela asal gue ga repot kena remedial pas nanti :) coppas aja langsung kaliya :)
Hikayat Si Miskin
Karena sumpah Batara Indera, seorang raja keinderaan
beserta permaisurinya bibuang dari keinderaan sehingga sengsara hidupnya.
Itulah sebabnya kemudian ia dikenal sebagai si Miskin.
Si Miskin laki-bini dengan rupa kainnya seperti dimamah
anjing itu berjalan mencari rezeki berkeliling di Negeri Antah Berantah di
bawah pemerintahan Maharaja Indera Dewa. Ke mana mereka pergi selalu diburu dan
diusir oleh penduduk secara beramai-ramai dengan disertai penganiayaan sehingga
bengkak-bengkak dan berdarah-darah tubuhnya. Sepanjang perjalanan menangislah
si Miskin berdua itu dengan sangat lapar dan dahaganya. Waktu malam tidur di
hutan, siangnya berjalan mencari rezeki. Demikian seterusnya.
Ketika isterinya mengandung tiga bulan, ia menginginkan
makan mangga yang ada di taman raja. Si Miskin menyatakan keberatannya untuk
menuruti keinginan isterinya itu, tetapi istri itu makin menjadi-jadi
menangisnya. Maka berkatalah si Miskin, “Diamlah. Tuan jangan menangis. Biar
Kakanda pergi mencari buah mempelam itu. Jikalau dapat, Kakanda berikan kepada
tuan.”
Si Miskin pergi ke pasar, pulangnya membawa mempelam dan
makanan-makanan yang lain. Setelah ditolak oleh isterinya, dengan hati yang
sebal dan penuh ketakutan, pergilah si Miskin menghadap raja memohon mempelam.
Setelah diperolehnya setangkai mangga, pulanglah ia segera. Isterinya menyambut
dengan tertawa-tawa dan terus dimakannya mangga itu.
Setelah genap bulannya kandungan itu, lahirlah anaknya
yang pertama laki-laki bernama Marakarmah (anak di dalam kesukaran) dan
diasuhnya dengan penuh kasih sayang.
Ketika menggali tanah untuk keperluan membuat teratak
sebagai tempat tinggal, didapatnya sebuah tajau yang penuh berisi emas yang
tidak akan habis untuk berbelanja sampai kepada anak cucunya. Dengan takdir Allah
terdirilah di situ sebuah kerajaan yang komplet perlengkapannya. Si Miskin lalu
berganti nama Maharaja Indera Angkasa dan isterinya bernama Tuan Puteri Ratna
Dewi. Negerinya diberi nama Puspa Sari. Tidak lama kemudian, lahirlah anaknya
yang kedua, perempuan, bernama Nila Kesuma.
Maharaja Indera Angkasa terlalu adil dan pemurah sehingga
memasyurkan kerajaan Puspa Sari dan menjadikan iri hati bagi Maharaja Indera
Dewa di negeri Antah Berantah.
Ketika Maharaja Indera Angkasa akan mengetahui pertunangan
putra-putrinya, dicarinya ahli-ahli nujum dari Negeri Antah Berantah.
Atas bujukan jahat dari raja Antah Berantah, oleh para ahli
nujum itu dikatakan bahwa Marakarmah dan Nila Kesuma itu kelak hanyalah akan
mendatangkan celaka saja bagi orangtuanya.
Ramalan palsu para ahli nujum itu menyedihkan hati
Maharaja Indera Angkasa. Maka, dengan hati yang berat dan amat terharu
disuruhnya pergi selama-lamanya putra-putrinya itu.
Tidak lama kemudian sepeninggal putra-putrinya itu, Negeri
Puspa Sari musnah terbakar.
Sesampai di tengah hutan, Marakarmah dan Nila Kesuma
berlindung di bawah pohon beringin. Ditangkapnya seekor burung untuk dimakan.
Waktu mencari api ke kampung, karena disangka mencuri, Marakarmah dipukuli
orang banyak, kemudian dilemparkan ke laut. Nila Kesuma ditemu oleh Raja
Mengindera Sari, putera mahkota dari Palinggam Cahaya, yang pada akhirnya
menjadi isteri putera mahkota itu dan bernama Mayang Mengurai.
Akan nasib Marakarmah di lautan, teruslah dia hanyut dan
akhirnya terdampar di pangkalan raksasa yang menawan Cahaya Chairani (anak raja
Cina) yang setelah gemuk akan dimakan. Waktu Cahaya Chairani berjalan –jalan di
tepi pantai, dijumpainya Marakarmah dalam keadaan terikat tubuhnya. Dilepaskan
tali-tali dan diajaknya pulang. Marakarmah dan Cahaya Chairani berusaha lari
dari tempat raksasa dengan menumpang sebuah kapal. Timbul birahi nahkoda kapal
itu kepada Cahaya Chairani, maka didorongnya Marakarmah ke laut, yang
seterusnya ditelan oleh ikan nun yang membuntuti kapal itu menuju ke Palinggam
Cahaya. Kemudian, ikan nun terdampar di dekat rumah Nenek Kebayan yang kemudian
terus membelah perut ikan nun itu dengan daun padi karena mendapat petunjuk
dari burung Rajawali, sampai Marakarmah dapat keluar dengan tak bercela.
Kemudian, Marakarmah menjadi anak angkat Nenek Kebayan
yang kehidupannya berjual bunga. Marakarmah selalu menolak menggubah bunga.
Alasannya, gubahan bunga Marakarmah dikenal oleh Cahaya Chairani, yang menjadi
sebab dapat bertemu kembali antara suami-isteri itu.
Karena cerita Nenek Kebayan mengenai putera Raja
Mangindera Sari menemukan seorang puteri di bawah pohon beringin yang sedang
menangkap burung, tahulah Marakarmah bahwa puteri tersebut adiknya sendiri,
maka ditemuinyalah. Nahkoda kapal yang jahat itu dibunuhnya.
Selanjutnya, Marakarmah mencari ayah bundanya yang telah
jatuh miskin kembali. Dengan kesaktiannya diciptakannya kembali Kerajaan Puspa
Sari dengan segala perlengkapannya seperti dahulu kala.
Negeri Antah Berantah dikalahkan oleh Marakarmah, yang kemudian
dirajai oleh Raja Bujangga Indera (saudara Cahaya Chairani).
Akhirnya, Marakarmah pergi ke negeri mertuanya yang
bernama Maharaja Malai Kisna di Mercu Indera dan menggantikan mertuanya itu
menjadi Sultan Mangindera Sari menjadi raja di Palinggam Cahaya
SINOPSIS
Diceritakan
ketika Batara Indera menyumpahi sepasang suami istri sehingga mereka dibuang
dari kerajaan sampai mereka pun hidup sengsara. Karena kemelaratannya, mereka
sampai diusir dari satu tempat ke tempat lain. Mereka pun diusirnya dengan
penuh penghinaan dan kekerasan. Hingga suatu hari, sang istri yang sedang
mengandung 3 bulan anak mereka menginginkan untuk memakan mangga dari pohon
yang berada di taman kerajaan raja. Namun, si suami menolak keinginan tersebut.
Tetapi, semakin ia menolak semakin keras pula tangisan istrinya yang sedang
mengidam itu. Ia pun berusaha mencarikan buah mangga untuk istrinya.
Ia pun pergi
ke pasar dan meminta belas kasih pedagang untuk memberikannya buah mangga. Ia
pun membawakan buah mangga hasil memintanya dari pasar. Namun, sang istri
menolak untuk memakannya. Ia bersikeras ingin memakan buah mangga dari pohon
yang ada di taman raja. Akhirnya ia meminta belas kasih raja untuk meminta buah
mangga. Sang suami pun mendapatkan buah mangga yang diinginkan istrinya. Dengan
bahagianya, sang istri memakan dengan lahap buah mangga yang didapatkan
suaminya. Setelah usia kandungannya memasuki tahap melahirkan, sang istri pun
melahirkan seorang putera yang mereka beri nama Marakarmah yang berarti anak di
dalam kesukaran dan mereka merawatnya dengan penuh kasih sayang.
Ketika si
suami menggarap lahan, ia menemukan peti harta karun yang berisi harta kekayaan
dan kerajaan lengkap beserta isi-isinya. Si miskin pun berganti nama menjadi
Maharaja Indera Angkasa dan istrinya pun berganti nama menjadi Tuan Puteri
Ratna Dewi serta memberi nama kerajaannya Negeri Puspa Sari. Tak lama dari itu,
lahirlah anak kedua mereka bernama Nila Kesuma. Suatu hari, sang putera dan
puteri akan melaksanakan pertunangan, Maharaja pun memanggil ahli ramal dari Negeri
Antah Berantah.
Karena
disuruh oleh raja Negeri Antah Berantah, ahli ramal pun mengada-ada ramalan
mereka menjadi lebih buruk bahwa Marakarmah dan Nila Kesuma hanya akan membawa
celaka bagi orangtuanya dan Maharaja yang mendengar kabar tersebut pun merasa
sedih. Ia pun mengusir putera-puterinya sehingga tak lama dari kejadian itu,
Negeri Puspa Sari pun hancur. Sesampainya di hutan, Marakarma dan Nila Kesuma
berlindung di bawah pohon. Marakarma pun mencari makanan untuk mereka. Ketika
Marakarma sedang mencari api di kampong, ia disangka pencuri dan warga pun
melemparnya ke laut. Sedangkan Nila Kesuma ditemukan oleh Raja Mengindera Sari,
putera mahkota dari Palinggam Cahaya dan ia mengganti nama menjadi Mayang
Mengurai.
Setelah
nasibnya terombang-ambing di lautan, Marakarmah pun ditemukan oleh Cahaya
Chairani di daerah raksasa yang akan memakannya. Ia pun diselamatkan oleh
Cahaya Chairani dan mereka menumpang kapal. Karena timbulnya nafsu nahkoda
terhadap Cahaya Chairani, akhirnya ia pun menenggelamkan Marakarmah ke laut dan
Marakarmah pun dimakan ikan dan tinggal di dalam perut ikan. Tak lama ikan
tersebut terdampar di dekat rumah Nenek Kebayan. Nenek Kebayan membelah perut
ikan tersebut dengan padi karena disuruh oleh burung rajawali. Ternyata
ditemukannya Marakarmah dan dijadikannya Marakarmah sebagai anak angkatnya.
Nenek
Kebayan berjualan bunga, tetapi Marakarmah menolak untuk berjualan bunga dengan
alasan bunga yang ia jual dikenal oleh
Cahaya Chairani dan dapat mempertemukan sepasang suami istri tersebut.
Nenek Kebayan pun menceritakan tentang kisah seorang raja yang menemukan
seorang putrid dibawah pohon. Marakarmah pun yakin bahwa putri tersebut adalah
adiknya yang selama ini ia cari. Ia pun memutuskan untuk mencari adiknya dan
orangtua kandungnya. Maka, ia membunuh nahkoda kapal yang jahat padanya.
Setelah ia menemukan adik dan orangtua kandungnya, dengan segenap tenaga dan
benda masa lalu yang ia punya, ia membangkitkan Negeri Puspa Sari dan
mengalahkan Negeri Antah Berantah yang dikuasai Raja Bujangga Indera yang tak
lain adalah saudara istrinya, Cahaya Chairani.
Akhirnya,
Marakarmah pergi ke tempat mertuanya dan menggantikan Sultan Mangindera Sari
menjadi raja di Palinggam Cahaya.
UNSUR INTRINSIK
Tema :
Kasih Sayang
Tokoh&Penokohan :
Maharaja : Baik, Mudah Ditipu, penuh kasih sayang ; Tuan Puteri Ratna Dewi :
Baik, Penuh Kasih sayang ; Marakarmah : Baik, Bertanggungjawab, Pemberani; Nila
Kesuma : Baik; Sultan Mangindera Sari : Baik; Nenek Kebayan : Baik; Raja
Bujangga Indera : Jahat; Cahaya Chairani : Baik.
Alur : Maju
Latar : Tempat
: Negeri Antah Berantah, Palinggam Cahaya, Negeri Puspa Sari, tempat raksasa,
rumah Nenek Kebayan;Suasana : menyedihkan, mengharukan;Waktu : Ketika si miskin
diusir dari kerajaan Batara Indera.
Sudut Pandang : Orang ke 3
(menyebutkan nama (Marakarmah))
Amanat :
Kita jangan mudah percaya terhadap kabar burung dan jangan mudah menyerah
sehingga mudah dalam meraih kesuksesan.
raniaaa!! sumpah ini ngebantu pisanpisanpisaan, aku jg disuruh nyari hikayat, susah pisan :( aku ikut copas gapapa ya? makassiiiih :*
ReplyDeleteiyioo hanaaa :*
ReplyDelete