Monday, October 7, 2013

Artikel Bahasa Indonesia

Waktu itu guru bahasa Indonesia ngasih tugas nih buat bikin artikel. Check it out! Meski ini artikel entah benar atau ngga, yaa mungkin aja bisa bantu kalian yang emang butuh. 

Apa itu artikel?

Sebenernya sih artikel itu perlu dicantumin nama penulisnya terus banyak banget deh sistematika penulisan artikel itu. Tapi rame aja buat kalian yang emang suka banget sama dunia tulis-menulis. Semoga bisa bantu kalian yang butuh artikel yaa!



Memandang Arti Kemerdekaan Sesungguhnya

Sudah 68 tahun Indonesia merdeka. Kemerdekaan. Apa sebenarnya arti kemerdekaan itu? Kemerdekaan ialah bebas dari segala penjajahan. Secara nyata, kita bisa lihat tidak adanya penjajahan yang dilakukan oleh bangsa lain seperti dahulu kala, sebelum tahun kemerdekaan kita. 17 Agustus 1945 diproklamasikanlah bahwa negeri ini sudah bebas, merdeka dari jajahan Belanda dan Jepang. Diakui oleh seluruh dunia bahwa Indonesia sebagai negara merdeka. Secara hukum dan deklarasi, dapat dikatakan negeri ini adalah negeri yang merdeka. Tetapi, benarkah kita sudah merdeka sepenuhnya? Apakah ini kemerdekaan sesungguhnya?
                Dari segi hukum dan deklarasi memang kita sudah diakui secara sah sebagai negara yang merdeka. Bagaimanakah dari segi yang lainnya? Segi kenyataan? Kita belum sepenuhnya merdeka. Sesungguhnya kita masih berada dalam jajahan. Kita sebagai warga negara Indonesia tidak sadar bahwa merdeka itu belum sepenuhnya kita raih. Kemerdekaan itu kebebasan. Kebebasan itu tidak membatasi segala hal. Kemerdekaan itu tidak hanya bebas dari penjajahan bangsa lain saja tetapi, bebas pula dari jajahan warga negara sendiri.
                Ada yang secara baik, terselubung, bahkan tepat tanpa malu melakukannya dihadapan ratusan juta penduduk Indonesia, seseorang/sekelompok orang masih bisa menjajahi negeri ini. Betapa hebatnya negeri ini. Kemanakah arti perjuangan yang diperjuangkan para pahlawan? Hilang begitu sajakah karena banyaknya beragam kasus kriminalitas dan hukum di negeri ini yang mencoreng-moreng martabak dan nama baik Indonesia?
                Miris dan naas sekali. Pahlawan dan para pejuang yang rela mati demi negeri ini, memperjuangkan kemerdekaan negeri ini untuk bebas dari penjajahan dan menginginkan negeri ini maju, malah saat ini generasi era baru ini menghancurkan segala mimpi-mimpi itu. Bukannya rela mati-matian demi membela negeri ini, melainkan mereka mempermalukan nama baik Indonesia di mata global dengan kasus kejahatan yang mereka lakukan.
                Kita belum sepenuhnya terbebas dari penjajahan. Apakah kita sudah merdeka? Belum. Kita masih dijajah oleh bangsa kita sendiri dengan cara mereka sendiri, membodoh-bodohi banyak orang dan mengambil untung bagi diri mereka sendiri. Banyaknya kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara. Mereka tanpa memandang rakyat kecil yang butuh seenaknya saja mengambil uang rakyat, memasukannya ke pundi-pundi mereka sendiri. Tragisnya, mereka tidak sadar betapa terpuruknya perekonomian negeri ini sedangkan mereka berleha-leha dan mengipas-ngipaskan miliaran rupiah di ruangan mereka tanpa memperjuangkan negeri ini menjadi lebih baik.
                Selain itu, banyaknya pemimpin yang hanya obral janji. Berbicara itu memang gratis, tetapi apakah janji mudah diobral begitu saja? Janji itu adalah sesuatu yang harus ditepati. Apabila tidak ditepati, maka dosa adalah tanggungannya di dalam agama. Entah apa yang terbersit di pikiran para pejabat. Mereka hanya membuang-buang pahala mereka dengan janji penuh dosa mereka tanpa membuktikan dan menepati janji mereka. Apa yang mereka pikirkan? Hanya kedudukan, jabatan, dan kekuasaan. Hanya sedikit yang benar-benar menepati janjinya.
                Ada pula ketidaksamaan keadilan di mata hukum. Katanya, kita semua ini sama di mata hukum. Tetapi, kemanakah kesamaan itu? HAM mengatakan bahwa kita berhak untuk mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum. Mirisnya, di negeri ini keadilan tidak terlihat secara langsung di mata rakyat. Kebenaran banyak yang disembunyikan sedangkan kesalahan banyak yang dibela. Banyak harta pun menjadi kemenangan bagi mereka yang salah. Hukum saja sudah seperti ini. Rakyat  kecil yang notabene hartanya tidak sebanyak pejabat negara dihukum seberat-beratnya dan mendapat denda sebesar-besarnya sedangkan pejabat negara yang korupsi edan-edanan hanya mendapat hukuman seringan-ringannya dan denda sekecil-kecilnya.
                Bagaimana negeri ini mau merdeka dari bangsa sendiri kalau masih seperti ini? Soekarno pun mengatakan bahwa perjuangan para pahlawan dan pejuang ini tidak akan seberat generasi ke depan karena mereka hanya melawan bangsa lain sedangkan kami, generasi selanjutnya harus berjuang melawan bangsa sendiri yang berkhianat kepada negeri ini. Kita masih dibelenggu dengan penjajahan intern. Seharusnya kita sadar akan kebutuhan dan ingin memajukan negeri ini, mencerdaskan, memakmurkan, menyejahterakan negeri ini.    
                Sebaiknya kita sebagai generasi muda berusaha untuk dekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa dan jauhi perilaku yang membuat negeri ini merugi. Berusaha untuk tidak melakukan korupsi sejak dini, bersikap adil sejak dini. Untuk pemerintah sebaiknya memberantas aparat-aparat hukum dan pejabat negara yang menyelewengkan kekuasaannya. Hukum mereka seberat-beratnya dan denda mereka sebesar-besarnya. Keadilan di mata hukum ditegakkan kembali, tidak ada yang namanya harta melimpah bebas dari bui meski status kejahatannya tingkat kelas kakap. Tidak memanjakan mereka yang memiliki harta tapi berstatus tersangka dengan bui yang memiliki fasilitas layaknya hotel bintang 5. Biarkanlah mereka merasakan apa yang rakyat kecil rasakan.           

                Tanamkan rasa tanggung jawab dan tepati janji sejak dini. Ingat akan dosa apabila tidak bisa menepati janji. Kalau tidak bisa menepati lebih baik tidak mencalonkan diri saja jadi pejabat. Buatlah para tersangka korupsi merasa malu dengan apa yang mereka lakukan, buat mereka jera, bukannya buat mereka tambah korupsi. Terakhir, tanamkan kesadaran bahwa negeri ini belum sepenuhnya bebas dari penjajahan. Tanamkan bahwa kita adalah generasi terpercaya untuk melakukan perubahan, memajukan, menyejahterakan, memakmurkan, dan mencerdaskan negeri ini agar lebih dihargai lagi di mata internasional. Kembalikan nama baik Indonesia.

No comments:

Post a Comment